Angsa-angsa ketapang
Penulis : Bernard Batubara
Penerbit : Indie Book Corner
Penerbit : Indie Book Corner
aku tak bisa membayangkan diriku, adik perempuanku, dan adik
lelakiku sebagai tiga ekor angsa yang hidup di rumah kami, karena kami tak
membagi dada kami untuk dijadikan sebaskom kecil nasi sisa dan kami lahap
bersama, kami tak berjalan subuh hari menembus pagar rumah yang rusak, mencari
sekawanan embun berkilau yang beterbangan setiap sehelai daun ketapang jatuh
dari rantingnya, kami tak pernah melompat menceburkan diri ke kolam ikan dan
berseru kegirangan, mengibas-ngibaskan sayap di dalam air berwarna kuning,
berharap sekawanan ikan kecil berenang mendekat, kami bukan tiga ekor angsa
yang tahu kapan harus pulang kembali ke kandang, kandang kecil tempat
seharusnya kami tidur bersama, dan aku tak bisa membayangkan diriku sebagai
angsa tertua yang melebarkan sayapnya, memeluk dua ekor angsa lain, meski
seluruh daun di pohon ketapang yang lahir di rumah kami berguguran dan tak akan
pernah tumbuh lagi.
tapi angsa paling bungsu sudah terlanjur tidur pulas sekali,
ia tersenyum, sayapku tak ada di sana.
“Musik, mitos, mimpi, dan memori. Pernahkah Anda
membayangkan seorang fotografer memotret hal-hal itu? Itulah yang dilakukan
Bernard Batubara. Dia menunjukkan kepada kita bahwa puisi-puisinya yang kuat
dalam ‘Angsa-Angsa Ketapang’ adalah foto-foto yang dia dapatkan dari memotret
keempat hal tersebut.”
M. Aan Mansyur, Penyair—Makassar.
“Menyaksikan
pertumbuhan penyair Bernard Batubara di medium internet membuat saya bertanya
mengapa di antara ribuan penulis blog yang menulis sajak setiap hari hanya ada
sedikit saja yang bersungguh-sungguh menggelutinya sebagai sebuah penempuhan
laku pendewasaan batin. Penyair Bernard Batubara menunjukkan kesungguhannya
sebagai seorang penempuh. Ia belajar dari banyak sumber, minum dari banyak
sumur, guna mencari tubuh dan jiwa sajak-sajaknya sendiri. Sebuah pencarian
yang takkan singkat, tetapi tampaknya Bernard telah menetapkan niatnya lewat
album Angsa-angsa Ketapang ini.“
Tidak ada komentar:
Posting Komentar